Kesalahan Yang Sangat Fatal Mengoperasikan Komputer untuk Pemula

16:35:00

Kesalahan Yang Sangat Fatal Mengoperasikan Komputer untuk Pemula

Jika komputer yang Anda miliki tidak “awet muda” (cepat rusak, mudah hang, dan tidak stabil) mungkin saja hal tersebut terjadi karena penggunaan yang sembarangan dan serba tidak hati-hati. Seorang pengguna awam mungkin akan lebih rentan menggunakan komputer secara ‘asal’ yang mengakibatkan komputer menjadi cepat aus dan data-data di dalam komputer itu mudah rusak. Jika Anda termasuk orang awam—atau sedang belajar menggunakan komputer—akan lebih ideal jika Anda berhati-hati. Apa saja kesalahan-kesalahan yang mungkin akan Anda lakukan saat mengoperasikan komputer?

1. Mematikan Komputer Langsung Lewat Tombol On/Off

Jangan mematikan komputer dengan cara paksa, seperti mencabut saklar listrik atau menonaktifkan komputer lewat tombol power. Mematikan komputer secara paksa akan mengakibatkan banyak resiko, misalnya:
– File yang Anda buat—misalnya file dokumen—tidak tersimpan secara sempurna sehingga rusak ketika dibuka kembali.
– Ada banyak file yang akhirnya tidak bisa dihubungkan dengan aplikasi pembuatnya sehingga file-file itu – tidak bisa dibuka kembali.
– Munculnya bad sector pada hard disk.
– Kegagalan MS Windows dalam menyimpan konfigurasi sistem sehingga MS Windows menjadi gampang bermasalah.
Dan banyak lagi.
Oleh karena itu, matikan komputer dengan cara yang benar, yaitu memakai tombol Turn Off yang ada di Windows.


compi



2. Antivirus Tidak Terpasang

Di jaman serba internet saat ini, janganlah berani untuk tidak memasang antivirus. Virus menyebar lewat internet dan pertukaran data. Jika Anda rajin berinternet, maka potensi komputer Anda diserang virus sangatlah tinggi. Oleh karena itu, janganlah lupa untuk memasang antivirus.
Mengapa seseorang tidak memasang antivirus di komputer mereka? Ada beberapa alasan. Yang pertama, tidak tahu bahwa antivirus itu penting. Kedua, merasa bahwa antivirus justru akan memperberat proses kerja komputer. Yang ketiga, tidak punya uang untuk membeli antivirus. Padahal, ada beberapa antivirus yang didistribusikan secara gratis. AVG 2011 misalnya, menawarkan versi Free Edition. Kehandalannya tidak diragukan lagi.
Jadi, karena ada antivirus gratisan, maka jangan lupa untuk memasang antivirus ke dalam komputer Anda. Jika tidak, data Anda—yang merepresentasikan kerja keras Anda selama ini—beresiko hilang dalam sekejap karena serbuan virus.

3. Sering Tak Sengaja Menghapus File

File bisa hilang karena banyak faktor. Salah satunya adalah kerusakan alat penyimpan file itu. Misalnya, hard disk di dalam komputer rusak atau USB Flash Disk yang kita miliki terendam air.
Tapi, file juga bisa hilang akibat kesalahan kita sendiri. Misalnya saja, secara tak sengaja kita menghapus file tertentu, padahal target penghapusan harusnya file yang lain.
Apabila Anda menghapus file secara tidak sengaja, lakukan prosedur di bawah ini untuk mengembalikan file itu:
– Berhentilah bekerja dan jangan simpan file lain apapun ke dalam hard disk, memory card, atau media penyimpanan lainnya dimana file yang terhapus berada. Menyimpan file baru hanya akan membuat file yang terhapus menjadi sulit dikembalikan lagi.
– Gunakan software file recovery tool untuk mengembalikan file yang hilang.

4. Jarang Meng-Update Windows

Apakah Anda menggunakan MS Windows? Kalau begitu, rajin-rajinlah meng-update Windows Anda agar komputer Anda menjadi lebih stabil. Jika Anda jarang meng-update Windows, maka beragam potensi yang berbahaya akan muncul. Misalnya saja, komputer Anda menjadi lebih rentan virus dan serangan hacker. Anda pun akan kesulitan untuk mengoperasikan aplikasi lain yang membutuhkan Windows yang sudah di-update. Sebagai contoh, kalau Anda menggunakan MS Office 2007, maka Windows XP yang Anda miliki harus mengandung service pack versi 2.
Kalau Anda memiliki koneksi internet, proses update Windows akan terasa jauh lebih mudah. Anda bisa membuat agar Windows mengecek fitur-fitur terbaru secara online dan jika sistem ini menemukannya, maka Windows akan diperbarui secara otomatis tanpa memaksa Anda untuk membelinya.

5. Ceroboh Memasukkan Password

Di dunia ini ada aplikasi unik yang disebut dengan nama Keylogger. Memang, aplikasi ini adalah aplikasi ‘abu-abu’. Artinya, bisa digunakan untuk hal yang buruk, tapi bisa juga dipakai untuk motif yang positif.
Pada prinsipnya, keylogger adalah aplikasi yang digunakan untuk merekam apapun yang Anda ketikkan di papan keyboard. Jadi, kalau Anda mengetik sesuatu, aplikasi ini akan merekamnya dan melaporkannya kepada si pemasang. Keylogger sendiri adalah aplikasi yang ‘ditanamkan’ di sebuah komputer dan bekerja secara background. Artinya, sebagai orang awam Anda tidak akan tahu kalau komputer itu dipasangi keylogger.
Kalau komputer itu sudah dipasangi keylogger, maka password yang Anda ketik juga bisa direkam oleh aplikasi ini. Selanjutnya, si pemasang keylogger akan membuka aplikasi ini dan melihat teks apa saja yang Anda ketik. Kalau mereka mampu membaca username dan password milik Anda, maka Anda patut waspada.

6. Menyimpan Password di Situs Pribadi

Pada bab sebelumnya, Anda belajar membuat password yang kompleks. Password semacam itu memang sulit ditebak orang lain. Namun bukan berarti password yang kompleks tidak menyimpan masalah baru. Bisa jadi, Anda sendiri yang lupa password tersebut. Kalau sudah begini, Anda pun akan merasa kerepotan.
Umumnya, kita mencatatkan password di suatu tempat. Kalau Anda punya komputer pribadi atau laptop, Anda bisa menyimpannya dalam bentuk file. Tapi berhati-hatilah saat menyimpan password di komputer pribadi. Kalau Anda tidak menguncinya, bisa jadi orang lain yang menggunakan komputer itu menemukan file tempat Anda menulis password.

7. Mencabut USB Flash Disk Sembarangan

Mengapa memasukkan USB Flash Disk lebih mudah dibanding mencabutnya? Itu karena saat memasukkan USB Flash Disk, Anda ingin memulai proses transfer data dari dan ke komputer Anda. Tidak ada masalah apapun jika Anda memasukkan USB Flash Disk. Masalahnya sekarang, saat Anda ingin mencabutnya, bisa jadi sistem komputer masih bekerja terhadap USB Flash Disk itu. Misalnya saja, data-data yang ingin Anda kopi masih ditransfer. Atau, file yang ada di USB Flash Disk sedang terbuka dan aktif.
Jika dalam kondisi seperti itu—file masih dikopi atau file masih dipakai bekerja—USB Flash Disk sudah Anda cabut, maka file-file itu akan corrupt. Istilah ini mengacu pada sebuah keadaan dimana file menjadi rusak karena tidak sempurna saat dikopi atau disimpan.
Oleh karena cabutlah USB Flash Disk secara aman. Apabila sistem komputer Anda masih melakukan transfer data, Windows akan memberi Anda peringatan dan USB Flash Disk tidak bisa dicabut secara aman.

8. Tidak Memasang Screen Saver

Kalau Anda masih menggunakan monitor tabung (CRT) atau malah membeli monitor komputer berjenis plasma, maka sebaiknya Anda memasang screen saver di komputer Anda terlebih jika Anda sering meninggalkan komputer berlama-lama dalam keadaan hidup. Mengapa? Salah satu kekurangan monitor tabung dan monitor plasma ada pada layarnya yang mudah memicu terjadinya efek “Burn-In” jika dibiarkan menyala terlalu lama saat menampilkan gambar yang statis (tidak bergerak). Repotnya, saat kita bekerja menggunakan komputer, gambar yang ada di layar monitor cenderung berbentuk gambar statis (misalnya menampilkan wallpaper Windows tanpa bergerak sama sekali). Jika ditinggal terlalu lama, maka akan muncul efek “Burn In” di atas.
Apa itu efek “Burn In”? Efek ini tidak Anda temukan di monitor berjenis LCD. Sebagian besar monitor yang beredar di pasaran memang berjenis LCD sehingga screen saver bukanlah prioritas utama saat menggunakan komputer. Namun jika Anda menggunakan monitor tabung atau plasma, maka efek “Burn In” ini perlu untuk dikenal walaupun hanya sekilas. Pada dasarnya, efek ini akan menimbulkan jejak gambar di layar monitor saat monitor itu dimatikan atau menampilkan gambar yang gelap. Jadi semacam bayangan dari gambar sebelumnya yang menempel di layar monitor. Hal ini terjadi karena fosfor yang ada di layar monitor menerima warna yang sama terus menerus hingga ketika layar itu menampilkan gambar yang berbeda, efek gambar sebelumnya akan tetap muncul.

9. Jarang Melakukan Defragmentasi

Ketika ada data yang ditulis di atas piringan hard disk, data-data itu diletakkan secara berurutan. Bayangkanlah kalau Anda meletakkan tabung-tabung LPG satu demi satu secara berurutan. Namun demikian dalam prosesnya, Anda melakukan tindakan-tindakan terhadap file-file itu. Misalnya saja, Anda menghapus salah satu file sehingga tempat dimana file itu berada menjadi kosong. Bayangkan jika seorang konsumen ini membeli tabung LPG dan ia ingin membeli tabung yang ada di tengah, bukan yang ada di urutan pertama. Otomatis, tempat dimana tabung tengah itu berada menjadi kosong.
Selanjutnya, jika Anda menyimpan file baru ke dalam hard disk, file itu bisa saja diletakkan di tempat yang ditinggalkan file pertama. Begitu seterusnya sehingga urut-urutan file di dalam hard disk menjadi tidak teratur lagi. Sama seperti kalau Anda meletakkan galon air mineral di tempat tabung LPG yang sudah laku dijual tadi. Akhirnya, tabung LPG dan air mineral diletakkan bersama-sama sehingga terkesan tidak rapi.
Kalau sudah begini, file-file yang ada di dalam hard disk tidak lagi teratur, tidak lagi berurutan, dan tampak kacau. Walaupun tidak membahayakan file-file itu, namun proses pembacaan data pada hard disk menjadi lebih lama karena file-file yang dulunya teratur, sekarang dipisah-pisahkan oleh file-file lain.
Di sinilah kita perlu melakukan proses defragmentasi, yaitu proses menyatukan file-file yang terpisah (terfragmentasi) agar menjadi lebih rapi.

10. Tidak Membeli UPS

UPS memang jarang dimiliki oleh pengguna awam dalam bidang komputer. Namun jika Anda tidak memilikinya, akan ada resiko yang cukup berat menanti Anda:
1. Jika Anda sedang bekerja dan tiba-tiba mati lampu, maka pekerjaan Anda akan hilang dalam sekejap, terlebih jika Anda tidak pernah menyimpan pekerjaan itu secara rutin.
2. Kalau Anda sempat menyimpannya, bisa jadi file itu rusak karena ada pemadaman yang tiba-tiba.
3. Sistem Windows Anda menjadi tidak stabil karena file-file konfigurasi yang harusnya disimpan dalam sistem menjadi tidak tersimpan sempurna.
4. Hard disk pun mudah bermasalah karena pemadaman listrik yang begitu tiba-tiba itu. Akan sering muncul bad sector dalam hard disk.
Oleh karena itu, pertimbangkanlah pembelian UPS ketika Anda menggunakan komputer. Tidak hanya membantu Anda menyelamatkan data saat terjadi pemadaman listrik, tetapi juga melindungi file-file dan perangkat keras yang ada di dalam komputer ketika terjadi pemutusan listrik tiba-tiba.

11. Menyimpan Gambar Pribadi di Folder yang Tidak Terproteksi

Umumnya, kita akan menyimpan data-data penting, termasuk gambar pribadi, di sebuah folder khusus. Secara default, folder apapun yang ada di komputer kita—selama menggunakan MS Windows—dalam keadaan tidak terproteksi. Itu artinya, orang lain bisa membuka folder itu dan membuka dokumen-dokumen yang ada di dalamnya.
Lantas? Kalau sudah begini, dokumen serta gambar itu pun bisa dikopi secara mudah menggunakan USB Flash Disk atau tool lain yang akhir-akhir ini semakin banyak dijumpai (hard disk portable, misalnya).
Untuk mencegah pencurian data dan gambar terjadi, Anda harus melakukan proteksi. Berikut dua cara yang paling umum dilakukan:
· Anda membuat folder di suatu tempat yang umumnya tidak dipikirkan oleh orang lain. Misalnya, Anda membuat folder di C:WindowsSystem32SysDokumen. Kalau Anda membuat folder di tempat yang tidak umum seperti itu, orang lain pun akan sulit menemukan dokumen-dokumen pribadi Anda.
· Anda membuat folder dan dengan menggunakan software khusus, Anda kunci folder itu. Tanpa kata kunci yang tepat, tidak ada orang yang bisa mengetahui atau membuka folder itu.

12. Icon di Desktop yang Terlalu Banyak
Seperti kita tahu, kita bisa memasang ikon di dalam desktop. Dengan begitu, di atas wallpaper Windows, kita bisa meletakkan ikon yang mengarahkan kita kepada software atau dokumen. Ada kelebihannya mengapa kita meletakkan ikon di dalam desktop. Salah satunya adalah, software atau dokumen itu menjadi lebih mudah dicari dan diakses. Kalau kita meletakkan dokumen di folder yang sulit dicari, maka produktivitas pun menjadi turun. Beda kalau kita letakkan dokumen itu di desktop dalam wujud ikon.
Namun, meletakkan banyak sekali ikon di dalam desktop tentu juga bukan kebiasaan yang baik. Walaupun tidak membuat sistem komputer menjadi kacau atau mengakibatkan hilangnya dokumen yang Anda miliki, meletakkan terlalu banyak ikon di desktop akan membuat komputer Anda menjadi tampak ‘kotor’. Kalau sudah begini, Anda pun bisa menjadi malas bekerja. Oleh karena itu, bersihkan desktop dari ikon-ikon yang terlalu banyak sebisa mungkin.

13. Membuat Password yang Gampang Ditebak

Situs Whatsmypass.com merilis 500 password yang sangat lazim dibuat oleh orang ketika mereka berurusan dengan sebuah situs atau dokumen terproteksi. Beberapa password yang sangat sering dibuat antara lain, “12345”, “12345678”, “password”, “chris”, “696969”, “abc123”, dan “sexy”.
Harusnya, password sulit untuk ditebak. Oleh karena itu, jika Anda punya password yang sangat lazim seperti di atas, maka tidak mengherankan kalau situs atau dokumen Anda menjadi mudah dibobol. Umumnya, dengan alasan lebih mudah diingat, para pengguna situs membuat password yang sangat dekat dengan diri mereka. Misalnya saja tanggal ulang tahun, nomor telepon rumah, nama binatang piaraan, tempat dimana orang itu dilahirkan, dan data-data lainnya. Hal ini akan membuat password Anda mudah sekali ditebak, dan akibatnya, situs Anda menjadi gampang dijebol.

14. Tidak Memproteksi USB Flash Disk
Salah satu kesalahan fatal yang umum terjadi adalah tidak memproteksi USB Flash Disk. Saat ini, transfer data paling mudah dan murah antar komputer dilakukan menggunakan USB Flash Disk. Dengan piranti kecil yang super murah namun berkapasitas besar, kita bisa mengkopi dokumen dari satu komputer ke komputer lain. Masalahnya sekarang, ukuran USB Flash Disk yang ekstra kecil itu justru menimbulkan masalah baru. Misalnya saja, alat tersebut menjadi mudah hilang.
Apabila USB Flash Disk jatuh di suatu tempat dan rusak karena cuaca atau terlindas kendaraan bermotor, maka hal tersebut bukan menjadi masalah besar. Yang menjadi perkara adalah apabila USB Flash Disk itu terjatuh dan diambil oleh orang lain. Jika ada data penting di dalamnya, misalnya foto-foto pribadi, maka data-data tersebut bisa disalahgunakan.

15. Sering Menekan Tombol Restart

Di tiap casing CPU, pasti akan Anda temukan tombol Restart. Tombol ini berukuran lebih kecil dan terletak di bawah tombol Power. Walaupun kecil, fungsi tombol ini sangat dahsyat. Sekali Anda tekan, komputer Anda akan langsung restart (keluar dari sistem Windows dan booting masuk ke Windows kembali). Umumnya, tombol restart dipakai jika sistem Windows sangat tidak stabil dan tidak responsif terhadap apapun yang Anda lakukan.
Walaupun bisa membantu Anda mengatasi masa-masa genting ketika mengoperasikan Windows, janganlah sembarangan menekan tombol Restart. Menekan tombol Restart sembarangan sama beresikonya dengan mematikan komputer tanpa prosedur yang benar, misalnya dengan langsung mencabut listrik.


16. Membiarkan Windows Tidak Terproteksi

Semua versi MS Windows dilengkapi password asalkan Anda mau membuatnya. Namun yang terjadi, banyak pengguna Windows yang tidak mau mem-proteksi komputer mereka dengan password sehingga siapapun orangnya bisa memakai komputer itu. Padahal dengan memberinya password, tidak sembarangan orang bisa masuk ke sistem Windows. Windows akan dengan segera mencegat orang yang tidak berhak untuk masuk ke komputer itu jika orang-orang itu tak memiliki hak akses dalam rupa password.
Password pada MS Windows mutlak Anda miliki terutama kalau Anda menggunakan laptop. Dengan begitu, tidak sembarang orang bisa mengoperasikan komputer Anda. Membuat password di MS Windows sangatlah mudah sehingga kalau Anda ingin aman, buatlah password sekarang juga.

17. Tidak Mem-Backup Data

Salah satu kesalahan fatal lainnya yang sering dilakukan oleh para pengguna komputer adalah tidak mem-back up data. Jika monitor komputer Anda rusak, Anda bisa segera membelinya yang baru. Apabila prosesor komputer Anda terbakar, Anda bisa mencarinya yang lain. Tapi jika hard disk Anda hancur, repotlah urusannya. Sangat sulit untuk mengembalikan data-data yang ada di dalam hard disk itu lagi. Padahal, data-data itu merupakan representasi hasil kerja keras Anda yang tentu saja tidak murah.
Oleh karena itu, jika ada kesempatan, back up data Anda. Gandakan data tersebut dan simpanlah di tempat lain. Jika hard disk Anda rusak, Anda masih punya salinannya. Ada banyak cara mem-back up data. Metode yang paling umum adalah dengan membeli external hard drive dan mengkopi data-data penting ke dalam perangkat tersebut. Anda juga bisa mengkopi data-data ke dalam CD/DVD. Atau, jika Anda punya koneksi internet yang perkasa, Anda bisa simpan file-file penting di internet.


18. Terlalu Memforsir Kerja Hard Disk

Bisa jadi, hard disk adalah bagian termahal dalam komputer Anda. Bukan termahal karena harganya di pasaran, tetapi termahal karena setelah Anda menggunakannya sekian lama, banyak file-file penting di dalam perangkat keras ini. Begitu pentingnya file-file itu sehingga jika terhapus karena kerusakan hard disk, nilai kerugiannya bisa ratusan kali lipat dari harga hard disk baru.
Sama seperti alat mekanik lainnya, hard disk juga bisa rusak akibat terlalu sering digunakan. Semakin sering piringan hard disk berputar, semakin rentan pula terjadi kenaikan suhu pada hard disk itu. Kalau sudah begini, Anda harus hati-hati. Tingginya suhu pada hard disk berpotensi besar merusak hard disk itu sendiri. Ibaratnya, Anda sedang membakar hard disk.


19. Terlalu Mempercayai Email “Dapat Uang”

Siapapun ingin dapat uang, apalagi jika tidak perlu usaha keras. Oleh karena itulah, banyak orang menjadi mudah tertipu walaupun modus penipuannya menggunakan sarana canggih seperti email. Anda pernah dapat email dari seseorang yang ingin menghibahkan hartanya ke Anda seorang diri? Kalau sudah, Anda tidak sendirian. Email dari seseorang yang ingin berbagi harta dengan Anda sudah bukan barang baru lagi. Sejak internet masih berkembang di Indonesia beberapa tahun yang lalu, email-email seperti itu sangat sering muncul.
Saat ini pun masih sering muncul. Mengapa? Mungkin saja karena ada orang yang sudah tertipu dan diprediksi, akan ada lagi yang tertipu. Oleh karena itulah, berhati-hati terhadap email ‘dapat uang’ seperti itu yang umumnya menimpa orang awam.


20. Membiarkan Komputer Dipenuhi File Sampah

Hard disk Anda penuh? Belum tentu penuhnya hard disk karena Anda rajin menyimpan data penting. Siapa tahu justru sebaliknya, hard disk Anda penuh karena dipenuhi oleh file-file sampah yang tak Anda inginkan dan tak Anda sadari. Walaupun sering kali file-file sampah itu tidak berbahaya, namun jika dibiarkan menumpuk akan menguras kapasitas hard disk Anda. Jadi kalau hard disk Anda sudah mulai penuh, saatnya untuk membersihkannya dari file-file sampah.
Membersihkan file-file sampah tidaklah sulit. Anda bisa menggunakan software pembersih file sampah yang banyak ditemukan di pasaran. Jika Anda tak mau mencarinya, gunakan saja software pembersih yang ada di Windows.



0 komentar